24 Februari 2019

Image result for sipandora

SIPANDORA ( Sistem Pemantauan Bumi Nasional Berbasis Android ) merupakan aplikasi yang memanfaatkan pengindraan jauh , aplikasi ini memberikan informasi terkait Sistem Pemantauan Sumber Daya Alam ( SIPANDA ) dan Sistem Informasi untuk Mitigasi Bencana ( SIMBA ).

Aplikasi ini diluncurkan pada kegiatan RAKORNAS ( Rapat Koordinasi Nasional ) Citra Satelit inderaja di hotel bidakara Jakarta Pada Rabu ( 30/1 ).

"Peran penginderaan jauh menjadi komponen kunci dalam pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya untuk pemantauan sumber daya alam, lingkungan, kebencanaan, penataan ruang, perpajakan, pemetaan dasar, penegakan hukum dan sebagainya," ungkap Thomas Jamaludin selaku kepala LAPAN.

Keunggulan sipandora adalah informasi yang didapatkan berasal dari banyaknya  satelit yang bekerja sama dengan lapan.

Namun dikarenakan informasi berupa prakiraan dan pemantauan dengan pemanfaatan pengindraan jarak jauh aplikasi ini dapat saja mengandung unsur ketidakpastian ilmiah, tidak akurat, tidak lengkap, tidak terkini , dan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Jadi pengguna diharapakan dengan untuk memperhatikan tanggal dan waktu data dari produk yang ditampilkan . Citra satelit yang diberikan dari resolusi rendah dan sangat tinggi.

Citra satelit untuk lokasi tertentu akses publik dibatasi untuk wilayah tertentu seperti lokasi militer.

"Citra satelit itu sesungguhnya seluruh permukaan bumi ini terbuka jadi tidak ada yang bisa ditutupi hanya nanti dalam kebijakan informasi ada batasan- batasannya seperti kawasan yang memang rawan akan ada kebijakan khusus dan ada kawasan yang publik tidak harus tahu mengenai detailnya” ,unkap thomas.

Diharapkan aplikasi ini tidak hanya berlansung saat ini saja namun dapat digunakan untuk kedepannya oleh masyarakat Indonesia sebagai negara yang berkembang hingga menjadi negara maju secara seutuhnya.

Source :

CNN Indonesia 

Youtube_LAPAN

Akurat.co

14 Februari 2019

Image result for bare conductive

 

Bayangkan jika Anda bisa mengecat sakelar lampu kerja langsung ke dinding Anda, tanpa perlu soket atau kabel.

Sekelompok siswa dari Royal College of Art (RCA) di London telah memungkinkan dengan membuat cat konduktif secara elektrik.

Cat bertindak sebagai bentuk kabel cair. Tidak seperti kabel konvensional, cat ini dapat diterapkan pada hampir semua permukaan, termasuk kertas, plastik, logam dan bahkan kain sehingga dapat menghubungkan tanpa kabel serta dapat melukis sesuai dengan sirkuit arus listrik. Sifatnya yang cair seperticat air lainnya maupun tidak menimbulkan bau atau racun menjadi penghantar yang mudah dengan kekuatanarus listrik yang disesuaikan ketentuan yang berlaku.

 

Produk ini memiliki penampilan dan konsistensi marmite yang berair, tetapi cat akan cepat kering ketika terkena udara. Penemunya, lulusan RCA Isabel Lizardi, Matt Johnson, Bibi Nelson dan Becky Pilditch, menyebut kreasi mereka "Bare Paint." Meskipun mereka tidak mengklaim sebagai kelompok pertama yang menemukan tinta konduktif, mereka merintis cara baru untuk menggunakannya.

Saat ini, toples dan pena Bare Paint dijual di Internet dan disimpan oleh toko elektronik Radio Shack di seluruh Amerika Serikat. Proyek yang sedang dilakukan oleh pengguna Bare Paint mencakup segala sesuatu mulai dari roda warna interaktif hingga mainan listrik buatan sendiri.

Johnson mengatakan bahwa cat konduktif membuka banyak peluang kreatif. Ketika cat konduktif menjadi semakin umum, kita dapat menantikan masa depan yang di mana papan iklan dapat berbicara kembali, dindingnya interaktif, dan kartu ucapan menjadi hidup di tangan kita.

"Perangkat tidak lagi harus terlihat berteknologi tinggi untuk menjadi teknologi tinggi," kata Johnson. "Tujuan kami adalah menempatkan interaktivitas ke objek yang tidak Anda harapkan."

 

 

Sumber :

http://edition.cnn.com/2013/05/23/tech/innovation/bare-electrically-conductive-paint/index.html

video

https://www.youtube.com/watch?v=4HdRGaZ0bIQ

 

18 November 2018

Image result for 6G

Disaat HP 5G belum dirilis ( yang kabarnya akan rilis diakhir tahun 2018 ) , namun China sudah membahas tentang apa yang akan datan selanjutnya yakninya 6G

Su Xin , Kepala dari 5G Technology Working group at China’s di China’s Ministry of Industry and Information Technology , Mengatakan bahwa china sudah memulai penelitian tentang konsep 6G di tahun ini. Su juga mengatakan bahwa perkembangan secara nyata 6G akan dimulai pada tahun 2020, tetapi penggunaaan komersial kemungkinan harus menunggu hingga tahun 2030.

Kedatangan 5G saja telah menjadi sebuah penemuan besar, bukan hanya sebagai penyedia internet yang paling cepat namun dengan koneksi lainnya seperti mesin industri, gadget dan kendaraan otonom ( Kendaraan tanpa awak ).

5G yang merupakan next-Generation Wireless Technology pastinya menjanjikan kecepatan yang sangat cepat dibandingkan dengan 4G. sehingga akan memperbaiki komunikasi di perangkat IOT ( Internet of Things ).

Jadi apa yang membuat 6G lebih daripada 5G selain dari kecepatannya , terutama untuk masyarakat biasa..?

Untuk satu hal mungkin 6G dapat mencapai kecepatan selular 1TB per second ( perlu diingat kecepatan 1TB/s sudah    pernah didapatkan oleh para peneliti University of Survey di Inggris dengan menggunakan 5G , namun hanya di dalam laboratorium )

Menurut Su Xin , 6G dapat menghubungkan perangkat secara lebih efisien dari pada 5G, Jangkauan internet yang sangat luas.

Pada perancangan 5G menerapkan tiga pengaplikasian yakninya “ Bandwith yang lebih besar , Latensi yang rendah, dan jangkauan yang luas” menurut kami 6G akan mencapai pengaplikasian yang lebih baik dari pada tiga pengaplikasian diatas, su juga mengatakan kepada media lokal bahwa 6G dapat meningkatkan transmisi hingga lebih dari 10 kali lipat.

Hasil gambar untuk 6genesis 6G

Unversitas  Oulo di Finlandia juga meluncurkan program penelitan 6G yang disebut 6GENESIS untuk lebih jelasnya mungkin anda dapat lihat lansung di video berikut.

Source : TechInAsia

             YOUTUBE

28 Oktober 2018

Hasil gambar untuk nestia umbrella rentals

Halo sobat RESlab ,

Perusahaan Nestia di Singapura merilis proyek bernama Nestia Umbrella Sharing, proyek ini merupakan proyek rental payung yang berbasis aplikasi.

Untuk dapat menggunakan payung rental ini , pengguna hanya memerlukan hp dan aplikasinya, pengguna tinggal menscan barcode yang ada pada setiap Nestia Umbrella Sharing stand.

Sistem yang digunakan pada proyek ini yakninya:

1. Pengguna membayar saldo sebesar S$9.90 (US$7) / Rp 109.002,96 untuk merental payung.
2. Saldo pengguna akan dikurangi sebesar S$0.90 (US$0.50) / Rp 9909,36 setiap 24 jam.
3. Sisa saldo akan di kembalikan kepada pengguna ketika mengembalikan payung pada stand nya.

Untuk kenyamanan nestia meletakan 12 stand pada titik berikut:

  1. Hotel G
  2. Harbour Ville Hotel
  3. Populous Hotel
  4. Westgate Shopping Mall
  5. Alexandra Point
  6. Spice World Hot Pot
  7. Lanzarote Cafe
  8. Alexandra Technopark Tower A
  9. Alexandra Technopark Tower B
  10. Thomson Medical Centre
  11. S P Jain School of Global Management
  12. City Square Mall

Nestia Umbrella Sharing bukanlah yang pertama kali di Singapura , satu tahun sebelumnya dari Republic Polytechnic telah merilis ide yang sama bernama Sharell namun tidak dipungut biaya alias gratis. Biaya akan ditanggung oleh komunitas dan sumbangan sukarela dari masyarakat.

Hasil gambar untuk umbrella sharing singapura

Sebelumnya juga telah ada sebuah start up di China yang telah menerapkan ide yang sama namun mengalami kehilangan payung sebanyak 300.000 unit dengan saldo peminjamannya sebesar US$2.90 / Rp 44.129,30 dan pengurangan saldo sebesar US$0.07 / Rp 1.065,19 setiap 30 menit. Kehilangan ini dapat terjadi dikarenakan masyarakat berpendapat bahwa harga masih tergolong murah.

Hasil gambar untuk e - umbrella china

Sc : E27, TechInAsia