Jumat, 01 Januari 2021 16:10

Pengimplementasian RFID dalam Perkembangan Teknologi Featured

By  Nadila Maghfirah
Rate this item
(11 votes)

   Seiring perkembangan teknologi, berbagai fasilitas umum telah dikembangkan untuk memberikan kemudahan akses kepada penggunanya. Dari beragam kemudahan akses yang dirasakan saat ini, salah satu contohnya adalah adanya penggunaan kartu pintar untuk berbagai hal. Contoh sederhananya yaitu kartu ATM, kartu untuk sistem pembayaran, dan berbagai penerapan lainnya. Kartu pintar tersebut menggunakan teknologi yang bernama RFID (Radio Frequency Identification).

   RFID adalah teknologi yang berkembang pesat seiring perkembangan penggunaannya dalam berbagai bidang. Sesuai dengan namanya, RFID menggunakan gelombang dengan frekuensi radio dalam proses transmisi datanya. Proses transmisi data yang terjadi berlangsung secara nirkabel di antara dua komponen yang dikombinasikan pada perangkatnya, yaitu RFID tag dan RFID reader. Biasanya penggunaan RFID ini dengan menggunakan suatu kartu yang di kartu tersebut ditanamkan RFID tag. RFID dengan objek berupa kartu seperti inilah yang banyak ditemukan penerapannya di berbagai bidang, seperti industri, perusahaan, rumah sakit, hotel, dan lain sebagainya. Kemajuan teknologi membuat segala hal dipermudah, di mana dengan teknologi RFID ini proses identifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan pembacaan data dan informasi dari tag. Dalam jurnal ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penerapan RFID dalam kehidupan saat ini, yang akan dijabarkan melalui penjelasan mulai dari definisi, cara kerja, komponen-komponen, hingga pengimplementasiannya.

A. Definisi RFID

 Radio Frequency Identification atau yang disingkat dengan RFID adalah teknologi wireless atau nirkabel untuk pengenalan atau identifikasi otomatis dengan frekuensi radio yang menggunakan dua komponen berupa tag dan reader yang terkontrol dengan suatu sistem kontrol (biasanya berupa komputer) sebagai pusat sistem dan penghubung untuk menerapkan teknologi ini ke hardware atau perangkat untuk sistem identifikasi. Tujuan teknologi RFID ini adalah untuk identifikasi atau pengenalan objek yang berisi data dan menyimpan data serta memprosesnya dan dihasilkan outputnya ke suatu perangkat dalam sistem identifikasi tersebut. Teknologi ini memanfaatkan gelombang dengan frekuensi radio untuk transmisi data secara wireless.

 RFID terdiri dari dua komponen untuk bekerja, yaitu RFID tag dan RFID reader. RFID tag adalah sebagai objek yang menyimpan data, sedangkan RFID reader adalah perangkat yang melakukan identifikasi terhadap RFID tag tersebut dengan memanfaatkan frekuensi radio.

RFID pertama kali ditemukan pada tahun 1940, yang saat itu digunakan dalam perang dunia kedua untuk mengidentifikasi pesawat. Pengidentifikasian pesawat dilakukan untuk mengetahui apakah suatu pesawat merupakan sekutu atau musuh. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan RFID terbilang sangat 

pesat, sehingga penerapannya dapat ditemukan dalam berbagai bidang kehidupan seperti manufaktur, pertanian, transportasi, kesehatan, layanan publik, pendidikan, dan sebagainya.

Bentuk sistem identifikasi lain selain dengan RFID ini juga ada yang menggunakan Bar code, Magnetic Strip, IC card, Optic Character Recognition (OCR), Voice Recognition, Fingerprint dan Optical Strip, dan sebagainya. RFID ini sendiri merupakan bentuk pengembangan dari Bar code. Tentunya ada perbedaannya keduanya yang merepresentasikan kelebihan RFID jika dibandingkan dengan bar code. Jika dengan menggunakan bar code user harus melakukan scan satu per satu objek, dengan RFID proses pembacaan data dapat dilakukan bersamaan sekaligus, sehingga penggunaan RFID ini dapat mereduksi pekerjaan human interface dalam sistem. Tag yang disematkan pada objek tertentu juga menyediakan ketahanan yang lebih daripada bar code yang umumnya terdapat pada kertas. Tag juga dapat menyimpan lebih banyak data daripada bar code. Jangkauan pembacaan tag dari reader pada RFID pun bisa jauh lebih besar daripada jangkauan pembacaan bar code dengan alat scan-nya untuk membaca data. Dan masih banyak kelebihan RFID lainnya yang dikembangkan dari kekurangan yang dimiliki sistem dengan bar code. Pada akhirnya, penggunaan RFID ini memang ditujukan sebagai bentuk pengembangan dari sistem bar code untuk sistem identifikasi.

B. Cara Kerja RFID

Cara kerja RFID adalah berdasarkan pada cara kerja dua komponen yang menyusun RFID, yaitu tag dan reader. Komponen-komponen ini dikombinasikan sehingga dapat melakukan pengidentifikasian data dari tag ke reader. Ilustrasi cara kerja RFID melalui komponen-komponen tersebut ditunjukkan pada gambar 1.

Gbr. 1 Sketsa cara kerja teknologi RFID secara sederhana

   RFID tag ditempelkan atau dilekatkan pada suatu objek, yang umumnya berupa sebuah kartu. RFID tag ini yang akan dibaca data yang tersimpan di dalamnya oleh RFID reader. RFID reader akan memancarkan dan mengirimkan sinyal frekuensi radio, untuk disesuaikan oleh RFID tag. Ketika RFID tag dan RFID reader memiliki frekuensi gelombang yang sama, maka data dan informasi pada tag akan bisa dibaca oleh reader. Transmisi gelombang radio yang dilakukan menyebabkan kedua komponen -tag dan reader- ini berkomunikasi secara wireless atau tanpa penggunaan kabel, dengan hanya mendekatkan tag kepada reader-nya. Data yang telah dibaca tersebut akan dikirimkan ke sistem pusat identifikasi. Di luar dua komponen ini RFID juga membutuhkan sistem kontrol berupa komputer sebagai jembatan yang akan menghubungkan RFID ke sistem keseluruhan, agar bisa melakukan penyimpanan dan pemrosesan data yang terbaca ke suatu database untuk dilanjutkan dengan tugas lainnya dalam sistem tersebut, misalnya menampilkan data pada suatu LCD yang diintegrasikan dengan perangkat ini. Untuk itu sistem identifikasi dengan RFID dalam penerapannya juga diimplementasikan dengan perangkat lain hingga membentuk suatu sistem.

C. Komponen RFID

   Sebagaimana penjelasan sebelumnya, RFID dalam suatu sistem identifikasi terdiri dari komponen berupa RFID tag dan RFID reader, dilengkapi dengan pengontrol sistem dan perangkat lain yang diintegrasikan untuk penyimpanan dan pemrosesan data. Adapun uraian mengenai komponen penyusun RFID ini adalah sebagai berikut.

  1. RFID Tag

   RFID Tag secara fisik berupa suatu kertas logam yang dilekatkan atau ditempelkan ke suatu objek. Objek yang ditempeli tag umumnya berupa kartu, dengan tujuan agar dapat dengan mudah disimpan atau disembunyikan, mengingat pentingnya penggunaan tag dalam implementasinya di kehidupan nyata, misalnya di bidang keamanan sebagai kunci ruangan. Namun tentunya tidak menutup kemungkinan penggunaan objek lain sebagai objek penempatan tag ini. Ukuran dan bentuk tag bisa bermacam-macam, di mana ukuran biasanya menyesuaikan dengan kapabilitas memori, sedangkan bentuk tidak mempengaruhi apapun dalam isi tag. Tampilan fisik dari RFID tag ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. 

 

Gbr. 2 RFID tag

Tag memiliki komponen berupa antena di dalamnya. Antena digunakan untuk aktivasi tag. Dengan aktifnya antena maka akan dipancarkan gelombang radio yang menyebabkan aktifnya tag, sehingga tag juga melakukan penerimaan informasi dari reader.

Tag biasanya juga memiliki chip silikon yang berisi data dan informasi (misalnya berupa nomor seri, identitas, lokasi, atau data lain). Berdasarkan keberadaan chip ini sendiri tag dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tag dengan chip dan tag tanpa chip. Perbedaan keduanya jelas dari segi ada atau tidaknya chip dalam tag tersebut. Chip yang dimaksud berisikan rangkaian-rangkaian terintegrasi yang dapat memungkinkan penyimpanan lebih banyak data. Dengan kelebihan tersebut tentunya tag dengan chip memiliki harga jual lebih mahal dari pada yang tidak menggunakan chip. Dari segi fisik pun, ukurannya akan lebih besar karena juga mendukung penyimpanan yang lebih besar. Dalam pengimplementasiannya, tag dengan chip lebih banyak digunakan dalam hal yang lebih kompleks daripada penggunaan tag tanpa chip yang umum digunakan dalam implementasi yang sederhana.

Dalam melakukan transmisi data, tag memerlukan sumber daya agar dapat berproses. Berdasarkan sumber daya yang dimilikinya, tag juga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu active tag dan passive tag. Dalam hal ini, passive tag tidak memiliki sumber daya dari tag itu sendiri, melainkan hanya memanfaatkan penggunaan sumber daya dari reader saat melakukan transmisi data. Sedangkan active tag, selain menggunakan sumber daya dari reader ia juga memiliki sumber daya tersendiri di dalam tag. Dengan demikian RFID tag tidak perlu menunggu daya dari reader sebelum mentransmisikan data. Kelebihan ini mengakibatkan harga active tag lebih mahal daripada passive tag, sehingga penggunaan yang 

lebih umum adalah penggunaan passive tag, disertai dengan kelebihannya dalam hal fisik yang lebih kecil dan mudah diimplementasikan

Gbr. 3 Passive Tag dan Active tag

 

 2. RFID Reader

RFID reader adalah komponen yang akan mengidentifikasi data dari RFID tag. RFID reader biasanya ditempatkan pada tempat yang tetap posisinya atau tidak portable, serta mudah diakses untuk dilalui, seperti di pintu, di dinding, pada tempat khusus seperti berupa pintu palang, dan sebagainya. Namun jika RFID digunakan untuk sistem identifikasi dengan fungsi khusus, misalnya pencarian objek, maka RFID reader akan ditempatkan pada alat yang portable agar mudah dibawa-bawa.

Gbr. 4 Contoh RFID reader

RFID reader memiliki komponen berupa antena, yang digunakan untuk mengirimkan dan menerima gelombang dengan frekuensi radio yang digunakan dalam berkomunikasi dengan RFID tag. Komponen lainnya adalah transmitter, yaitu pemancar. Pemancar ini digunakan untuk memancarkan gelombang dengan frekuensi radio tersebut. Jadi gelombang yang dipancarkan transmitter inilah yang dikirimkan ke RFID tag untuk berkomunikasi atau melakukan pembacaan data.

RFID reader di samping melakukan pembacaan data juga akan melakukan identifikasi atau pengenalan data. Ketika suatu data tidak dikenal, maka RFID reader ini akan menyampaikan kepada komputer pemroses dalam sistem, dan proses tersebut akan mengeluarkan output dengan menampilkan notifikasi melalui perangkat lain yang diintegrasikan dengan sistem, misalnya alarm atau LCD. Dalam hal ini, artinya RFID reader juga berkomunikasi dengan sistem kontrol atau pusat sistem identifikasi yang mengolah segala penyimpanan, pemrosesan, dan pengeluaran data.

 D. Penerapan Teknologi RFID

    Dalam perkembangan di dunia teknologi, RFID menjadi suatu teknologi yang menarik perhatian karena beragam kemudahan yang ditawarkan dengan penggunaannya. Saat ini RFID menjadi semakin banyak diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan dalam sistem identifikasi otomatis. Penjelasan lebih rinci mengenai penerapan RFID di berbagai bidang akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Penerapan di Bidang Keamanan

   Teknologi RFID telah banyak digunakan dalam bidang dan keamanan. RFID telah menjadi perangkat yang umum digunakan sebagai kunci rumah, apartemen, atau ruangan kamar hotel. Teknologi ini memungkinkan mengakses ruangan dengan hanya menempelkan kartu yang ditempeli RFID tag pada RFID reader-nya, sehingga memberikan kemudahan akses. Penggunaan teknologi RFID ini juga dapat menghindarkan pemiliknya dari adanya upaya pembobolan. Dengan data yang disesuaikan antara RFID tag dengan RFID reader, serta kemampuan RFID reader dalam memeriksa kecocokan data, ini dapat menyediakan fasilitas pemberitahuan kepada pengguna jika terjadi pemasukan data yang tidak cocok berulang-ulang. Fasilitas pemblokiran dan enkripsi juga memungkinkan untuk digunakan untuk melindungi privasi penggunanya.

Gbr. 5 Penggunaan RFID di pintu ruangan

   Contoh penerapan lainnya yang umu ditemukan adalah teknologi anti pencurian, misalnya yang bisa ditemukan di pusat perbelanjaan. Dengan RFID reader yang ditempatkan di pintu keluar, akan membaca RFID tag yang disematkan pada objek yang dijual, sehingga ketika seseorang melewati pintu membawa barang yang RFID tag-nya belum terdata sebagai barang yang telah dibeli, RFID reader akan mengirimkan data ketidakcocokan ini ke pusat sistem, dan hasilnya akan dikeluarkan melalui output suara berupa alarm pemberitahuan. Dengan sistem ini data kelengkapan barang akan lebih akurat karena kemungkinan barang hilang menjadi terminimalisir.

2. Penerapan di Bidang Industri

Contoh pengimplementasian di bidang industri yang diambil dari referensi adalah dalam efisiensi Supplay Chain Management (SCM) atau manajemen rantai pasokan barang di suatu pabrik. Teknologi RFID dapat mengidentifikasi, mengkategorikan, dan mengatur ketersediaan barang dilengkapi dengan informasi mengenai barang tersebut. Kemudahan yang diberikan dengan menggunakan teknologi RFID dapat dirasakan oleh semua pihak yang terkait dalam hal pemasokan, yaitu pemasok, pemilik pabrik, distributor, pengecer, dan pembeli.

Gbr 6. Ilustrasi Supply Chain

   Di industri, produk harus dihitung sudah berapa kali dalam proses manufaktur selama tahap produksi, pembersihan, dan pengemasan. Namun dengan memanfaatkan tag RFID dan pembacanya, jumlah barang dapat dihitung hanya dalam hitungan detik. Hal ini dikarenakan tag RFID secara otomatis dapat dipindai tanpa berada di bawah scanner dan beberapa tag dapat dipindai secara bersamaan. Sehingga hal ini dapat menjadi efisiensi biaya dan waktu. Selain itu, dengan sistem identifikasi yang dimanfaatkan, setiap pihak dapat selalu melakukan pemantauan kondisi ketersediaan barang pasokan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam hal waktu proses pemasokan dan penyaluran, meningkatkan efisiensi dalam hal biaya selama proses penyortiran, pengiriman, dan distribusi, serta menawarkan keakuratan data dan informasi yang memungkinkan diakses semua pihak.

3. Penerapan di Bidang Administrasi

   Contoh penerapan di bidang administrasi adalah dalam sistem presensi pegawai di sekolah atau universitas. Penerapan dalam sistem presensi ini juga lebih umum ditemukan pada perusahaan, yang digunakan untuk pencatatan kehadiran pegawainya. Dengan begitu data kehadiran pegawai akan terekam secara real time, sehingga lebih akurat dan efisien dibandingkan pendataan secara manual. Bahkan sistem ini bisa diintegrasikan dengan sistem penggajian, melalui pengolahan pada data presensi yang tersimpan di database pusat informasi.

4. Penerapan pada Sistem Perpustakaan

   Perpustakaan yang besar tentunya membutuhkan teknologi untuk mempermudah melakukan penyortiran buku, pencarian buku, pengidentifikasian data buku, dan sebagainya. Dalam semua proses inilah dimanfaatkan teknologi RFID. RFID dalam perpustakaan bisa menggunakan berbagai perangkat tambahan seperti self check in/out, book drop reader, middleware, dan lain sebagainya. Penerapan RFID di perpustakaan ini dapat memberikan kemudahan, efisiensi, dan akurasi dalam pencarian buku, pendataan buku dan inventaris, pengelolaan seluruh item dan data perpustakaan, serta pendataan terkait segala hal dalam proses peminjaman dan pengembalian buku.

5. Penerapan di Bidang Kesehatan

   Dalam dunia kesehatan pemanfaatan RFID biasanya dilakukan dalam pendataan barang-barang, serta pendataan pasien di rumah sakit. Dengan pendataan yang berbasis waktu nyata maka setiap pegawai rumah sakit dapat merasakan efisiensi yang diberikan teknologi RFID ini, karena dapat mengetahui posisi atau keadaan barang dengan cepat, juga dapat mengetahui data tentang seorang pasien dengan cepat. Sistem juga dapat menunjukkan data apabila seorang karyawan atau dokter sedang tidak bisa diganggu pekerjaannya. Dalam pengarahan pengunjung pasien juga bisa dilakukan dengan lebih cepat. Akibatnya proses penanganan pasien menjadi lebih cepat, dan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien.

Gbr. 7 Ilustrasi penggunaan RFID di rumah sakit

 

   Di luar semua penerapan yang telah dijelaskan di atas, masih banyak penerapan teknologi RFID lainnya yang bisa ditemukan dalam kehidupan saat ini. Secara singkat, contoh yang bisa dibayangkan ketika mengetahui teknologi RFID adalah di bidang pembangunan, transportasi, manajemen parkir, produksi, sistem bagasi, pelacakan, penyewaan, dan masih banyak bidang lainnya. Teknologi RFID juga telah dimanfaatkan dalam sistem tertanam untuk tugas-tugas sederhana seperti penerimaan tamu otomatis yang dilengkapi dengan fasilitas pemberian souvenir. Dari semua penerapan ini dapat terlihat bahwa teknologi RFID saat ini telah menjadi teknologi yang sebenarnya sudah umum digunakan, namun jarang diketahui jenis teknologinya dan bagaimana sistemnya bekerja.

 E. Kesimpulan

   Perkembangan teknologi RFID semakin pesat dari tahun ke tahun. RFID merupakan alat identifikasi otomatis yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirimkan data antar komponen-komponen RFID secara wireless. RFID menggunakan komponen berupa RFID tag sebagai alat penyimpan data dan RFID reader sebagai alat pembaca dan pengidentifikasi data dari RFID tag. Penggunaan RFID pada suatu sistem identifikasi otomatis disertai dengan perangkat sistem pengontrol yang mengatur segala proses pengidentifikasian. Selain itu juga menggunakan perangkat pendukung lain untuk mendukung kerja sistemnya. Dengan pengidentifikasian yang bisa dilakukan, RFID dapat diterapkan dalam banyak bidang kehidupan, seperti di bidang keamanan, industri, administrasi, kesehatan dan lain sebagainya. Penerapan RFID sebenarnya umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, namun jarang yang mengetahui dan mengenali teknologi ini. Dengan demikian diharapkan semakin banyak yang mengenali teknologi ini dan memungkinkan lebih banyak pengembangan perangkat dengan bantuan teknologi RFID ini di masa depan.

 

G. REFERENSI

  • K. M. Masum, F. Bhuiyan, dan M. A. K. Azad, “Impact of Radio Frequency Identification (RFID) Technology on Supply Chain Efficiency: An Extensive Study,” Global Journal of Researches in Engineering (GJRE), Vol 12, Issue 4, 2013.
  • N. Nambiar, “RFID Technology: A Review of its Applications,” in Proc. of the World Congress on Engineering and Computer Science (WCECS), Vol. II, 20-22 October 2009.
  • Admin, “Ini Dia Pengertian dan Cara Kerja RFID Tag”, Noah Arkindo, 9 April 2020. [Online]. Tersedia: http://www.noah-arkindo.com/blog/ detail/ini-dia-pengertian-dan-cara-kerja-rfid-tag [Diakses pada 23 November 2020].
  • Admin, “UHF RFID Tag (Set Of 5)”, Antratek. [Online]. Tersedia: https://www.antratek.com/uhf-rfid-tag-set-of-5 [Diakses pada 23 November 2020].
  • Parkash, T. Kundu, dan P. Kaur, “The Rfid Technology and Its Applications: A Review,” International Journal of Electronics, Communication & Instrumentation Engineering Research and Development (IJECIERD), Vol. 2, Issue 3, Hal. 109-120, September 2012.
  • Vaniotis, “Everything you need to know about RFID technology,” Labtag, 21 Juni 2018. [Online]. Tersedia: https://blog.labtag.com/everything-you-need-to-know-about-rfid-technology/ [Diakses pada 23 November 2020].
  • A. Shemshadi, dan M. Sheng, “RFID Systems and Applications,” MDPI. [Online]. Tersedia: https://www.mdpi.com/journal/electronics/special_issues/RFID [Diakses pada 22 November 2020].
  • K. Yusof, dan M. Y. Saman. “The Adoption and Implementation of RFID: A Literature Survey,” Library and Information Science Research Electronic Journal (LIBRES), Vol. 26, Issue 1, Hal. 31-52, 2016. Redaksi, “Bagaimana RFID Berhasil Tingkatkan Layanan Rumah Sakit,” Shift

 

 

Read 22279 times Last modified on Jumat, 01 Januari 2021 17:00
More in this category: NodeMCU »