Apa Perbedaan Mikroprocessor dan Mikrocontroller ?

Apa Perbedaan Mikroprocessor dan Mikrocontroller ? https://www.differencebtw.com/wp-content/uploads/2016/04/microprocessor-vs-microcontroller-810x405.jpg

Berbicara mengenai perbedaan antara Mikroprocessor dan Mikrocontroller, sebaiknya kita mulai dengan mengetahui terlebih dahulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan Mikroprocessor dan Mikrocontroller.

Mikrocontroller

Mikrocontroller didesain untuk melakukan tugas spesifik. Jika diibaratkan, maka mikrocontroller dapat dilihat sebagai sebuah komputer mini dalam satu chip IC. Biasanya, mikrocontroller digunakan pada projek-projek yang membutuhkan pengontrolan langsung dari user. Karena telah merangkap komponen-komponen penting sebuah komputer berupa RAM, ROM, I/O  dan perangkat periheral dalam satu IC, maka tidak diperlukan lagi adanya perangkat peripheral dan rangkaian tambahan bagi mikrocontroller untuk dapat bekerja. Hal inilah yang membuat mikrocontroller banyak digunakan dalam pengaplikasian sistem tertanam.

Contoh Microcontroller yang banyak ditemukan di pasaran yaitu Arduino UNO dengan IC Atmega328 dan variasi lain dari Arduino, Selain itu ada Atmel ATmega169, Cypress PsoC chips, dsb.

Mikrocontroller Arduino UNO

Mikroprocessor

Mikroprocessor hanya memiliki CPU dan beberapa IC dalam Chip IC nya. Tidak seperti Mikrocontroller, dalam Chip IC Mikroprocessor tidak terdapat ROM, RAM, I/O dan perangkat peripheral, sehingga diperlukan adanya tambahan komponen eksternal dan interkoneksi antar komponen agar Mikroprocessor dapat bekerja. Biasanya, Mikroprocessor digunakan untuk tujuan umum (general purpose) yang membutuhkan komputasi kompleks.

Contoh Mikroprocessor yang umum ditemukan yaitu Intel Pentium, Intel Core I3, I5, I7, AMD A7, dan banyak lainnya.

sumber : https://circuitdigest.com/article/what-is-the-difference-between-microprocessor-and-microcontroller

 Perbedaan Mikroprocessor dan Mikrocontroller

Perbedaan Mikroprocessor dan Mikrocontroller

sumber : https://www.youtube.com/watch?v=dcNk0urQsQM

 

1. Perbedaan Utama

Dari Penjelasan mengenai mikrocontroller dan mikroprocessor diatas, dapat dilihat perbedaan mendasar antara keduanya, dimana pada Microcontroller, perangkat pemprosesan (CPU), ROM, RAM, EEPROM, I/O, Peripheral terintegrasi ke dalam satu Chip, sedangkan pada Mikroprosessor, Chip IC nya hanya terdiri dari CPU dan beberapa IC pendukung. Suatu Mikroprocessor membutuhkan adanya perangka eksternal tambahan berupa komponen inti (RAM, ROM, I/O, storage) dan komponen peripheral lainnya serta interkoneksi bus antar perangkat.

2.Aplikasi dan Penerapan

Karena Kesederhanaan dari Microcontroller, maka microcontroller banyak digunakan untuk projek-projek sistem tertanam dan IoT serta untuk sistem-sistem dengan tujuan spesifik lainnya seperti pada kamera, mesin cuci, dsb. Di lain sisi, tugas yang dilakukan oleh Mikroprocessor biasanya lebih kompleks dan membutuhkan komputasi yang berat, dimana membutuhkan memori dan sumber daya yang lebih besar.

3.Arsitektur

Mikroprocessor pada umumnya menerapkan arsitektur Von Neumann dengan data dan instruksi terletak pada memori yang sama. Pada Microcontroller, digunakan arsitektur Harvard dimana data dan instruksi diletakkan pada memori yang terpisah. Dalam sisi arsitektur komputasi, mikroprocessor pada saat ini biasanya memiliki arsitektur 32-bit atau 64-bit, dan pada Microcontroller, arsitektur yang digunakan yaitu 8-bit, 16-bit, atau 32-bit.

4. Cost

Dari sisi biaya, Microcontroller memiliki biaya yang jauh lebih murah, karena umumnya teknologi pada mikrocontroller menggunakan semikonduktor metal oxide yang murah. Jika dilihat dari sumber daya yang digunakan, Microcontroller memiliki konsumsi daya yang lebih kecil dan umumnya memiliki mekanisme power saving. Pada Mikroprocessor, karena komputasi yang kompleks, maka sumber daya yang diperlukan jauh lebih besar terutama jika terdapat banyak perangkat eksternal tambahan.

5. Kinerja

Kecepatan Proses Microcontroller saat ini berkisar antara 1Mhz - 300 Mhz, dan pada Mikroprocessor, kecepatan proses berada pada 1Ghz - 4Ghz. Kecepatan proses ini akan terus berkembang seiring dengan berkembang pesatnya teknologi SoC (System On Chip).

 

Dari perbedaan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mikrocontroller dan mikroprocessor memiliki penerapan bidangnya masing-masing, hal ini tentunya seusai dengan kebutuhan dan spesifikasi sistem yang ingin dirancang.

 

 

 

 

ghost

 

 

Read 70229 times Last modified on Jumat, 19 Oktober 2018 17:18